Nebius hari ini mengumumkan peluncuran pusat data baru di Paris — salah satu pusat data pertama di Eropa yang menawarkan GPU H200 Tensor Core dari NVIDIA. Perusahaan tersebut, yang merupakan cabang baru Yandex di Eropa, “Google-nya Rusia”, menginvestasikan lebih dari $1 miliar untuk membangun infrastruktur AI di seluruh benua tersebut pada pertengahan tahun 2025.
“Kami bekerja di industri baru yang membutuhkan teknologi mendalam dan modal besar,” kata Arkady Volozh, CEO dan pendiri Nebius, seraya menambahkan bahwa pusat data perusahaan di Finlandia sudah menyediakan komputasi, peralatan, dan layanan berkinerja tinggi terkini bagi pengembang AI.
“Penambahan klaster GPU baru kami di Paris merupakan langkah selanjutnya dalam rencana kami untuk memperluas kapasitas AI di Eropa sembari mengembangkan Nebius menjadi perusahaan infrastruktur AI global terkemuka,” tutur Volozh.
Volozh bertujuan agar Nebius menjadi Phoenix yang bangkit dari abu sisa Yandex setelah perusahaan tersebut divestasi dari Rusia awal tahun iniKesepakatan senilai $5,4 miliar itu merupakan keluarnya perusahaan terbesar dari negara itu sejak dimulainya invasi besar-besaran ke Ukraina lebih dari dua tahun lalu.
Nebius tengah membangun infrastruktur untuk memenuhi permintaan AI yang terus meningkat, membangun “teknologi untuk teknolog,” atau T2T. Produk inti bisnis ini adalah platform cloud yang berpusat pada AI untuk beban kerja AI yang intensif. Nebius juga berjanji untuk menjadi salah satu yang pertama menghadirkan platform Blackwell milik Nvidia yang terkenal kepada pelanggan pada tahun 2025.
Dan perusahaan ini memang memiliki rencana besar, setelah menandatangani surat perjanjian untuk membangun dua pusat data lagi di lokasi greenfield yang belum diungkapkan di Eropa. Perusahaan ini juga akan memperluas pusat data yang sudah ada di Mäntsälä, tepat di utara Helsinki di Finlandia.
Nebius berkantor pusat di Belanda, tetapi sebagian besar masih mempekerjakan mantan karyawan Yandex. “Tantangan Eropa dalam persaingan AI global adalah bersaing untuk mendapatkan bakat. Inilah yang kami miliki — orang-orang yang sangat cerdas dan berbakat, yang mampu menciptakan teknologi inovatif yang penting,” kata Volozh dalam sebuah pernyataan musim panas ini.