Pasar vaksin mungkin ramai, tetapi Vicebio yang berkantor pusat di London bercita-cita untuk memperkuat posisinya di pasar tersebut. Perusahaan rintisan itu hari ini mengumumkan telah mengumpulkan $100 juta dalam pendanaan Seri B untuk pengembangan vaksin generasi berikutnya untuk virus pernapasan.
Vicebio bertujuan untuk menyediakan vaksin yang sangat efektif, mudah diproduksi, dan siap pakai dalam jarum suntik yang telah diisi sebelumnya. Kunci untuk mencapai hasil ini terletak pada penggunaan pendekatan baru yang disebut teknologi penjepit molekuler.
Teknologi ini pertama kali ditemukan oleh Paul Young, Daniel Watterson, Keith Chappell, dan kelompok penelitian mereka di Universitas Queensland di Australia. Teknologi ini dilisensikan secara eksklusif kepada Vicebio melalui Uniquest, divisi komersialisasi universitas tersebut.
Menurut perusahaan rintisan tersebut, penjepitan molekuler memiliki kemampuan untuk “mengunci” protein pada permukaan virus dalam bentuk “perfusi” mereka, sebelum mereka menempel pada sel.
Efek ini dapat merangsang respons imun yang lebih kuat. Hal ini juga dapat memungkinkan perusahaan rintisan tersebut untuk menyederhanakan proses produksi, sehingga berpotensi membuat vaksinnya lebih hemat biaya.
Vaksin untuk berbagai jenis virus
Vicebio akan menyalurkan sebagian dana untuk mendukung uji klinis Fase 1 yang baru-baru ini diluncurkan untuk vaksin pertamanya, yang disebut VXB-241. Vaksin tersebut menargetkan Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan Human Metapneumovirus (hMPV), yang khususnya menyerang orang lanjut usia dan pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Perusahaan juga akan menggunakan dana tersebut untuk memperluas portofolio vaksinnya. Ini termasuk pengembangan vaksin kombinasi lain, yang menargetkan RSV, hMPV, dan Parainfluenza Virus 3 (PIV3).
Perusahaan VC Medtech TCGX memimpin putaran pendanaan dengan partisipasi dari Goldman Sachs Alternatives, Avoro Ventures, venBio, Uniquest, dan investor pendiri Medicxi.
Fokus Vicebio pada vaksin multivalen yang mudah dibuat (vaksin yang menargetkan beberapa jenis virus sekaligus) berpotensi memberikan perusahaan rintisan itu keunggulan di pasar yang sangat padat.
Hal ini terutama berlaku untuk vaksin VXB-241, karena saat ini belum ada vaksin yang tersedia secara komersial yang menargetkan RSV dan hMPV. Namun, vaksin ini harus bersaing dengan Icosavax yang baru saja diakuisisi AstraZeneca.
Icosavax telah maju ke Tahap 2 dengan vaksin RSV/hMPV miliknya sendiri. Vicebio mengharapkan hasil Tahap 1 VXB-241 akan keluar pada pertengahan tahun 2025.